Jumat, 07 Desember 2007

Hari Bumi 2002

Hari Bumi yang jatuh setiap tanggal 22 April 2002 banyak diperingati para pemerhati permasalahan lingkungan hidup dari mapala, LSM maupun dari pemerintah. Hari bumi sampai saat ini masih dipercaya oleh para pemerhati lingkungan hidup sebagai hari “suci-nya”, sehingga setiap tanggal tersebut banyak sekali momen yang diadakan hanya untuk ‘sekedar’ memperingatinya. Mulai dari aksi penutupan kampus, bersih-bersih, demo, happening art, instalasi seni, pentas-pentas kepedulian, dll. Para pemerhati lingkungan hidup mencoba mengajak masyarakat umum untuk lebih peduli terhadap kasus-kasus lingkungan hidup yang terjadi dan tentunya dalam setiap kegiatan yang dilakukan selalu melibatkan massa yang tidak sedikit.

Seperti halnya yang dilakukan oleh Hijau-Gerakan Peduli Lingkungan bekerja sama dengan Kapalasastra UGM dan mahasiswa sastra Jepang FIB UGM pada hari Sabtu-Minggu tanggal 27-28 April 2002 di auditorium FIB UGM. Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan tersebut mendapat atensi yang cukup bagus dari kalangan masyarakat khususnya anak-anak sekolah dasar di Yogyakarta. Kegiatan yang bertajuk pentas suara anak “Kado untuk Bumi” ini diikuti anak-anak dari SD Bagunrejo I, SD Ungaran I & III dan dari SD Serayu I. Juga diikuti oleh anak-anak selain dari SD-SD tersebut yang mengikuti menu acara secara individu. Workshop Origami (seni melipat kertas dari Jepang) yang dipandu oleh mbak Wasita dari jurusan Sastra Jepang dilaksanakan pada hari Sabtu (27 April 2002) cukup bayak diminati kalangan anak-anak. Dilanjutkan pada hari Minggu (28 April 2002) yang merupakan rangkaian hari Sabtu adalah Pentas Suara Anak. Banyak menu acara, yang dilaksanakan pada hari itu antara lain drama, puisi, band, monolog, poco-poco, sastro minthi dan juga dimeriahkan permainan musik biola oleh Uli dari murid SD Ungaran I Yogyakarta.

Kegiatan ini ternyata sangat berguna bagi murid-murid SD, hal ini tercermin dari interaksi yang terjadi antara anak-anak yang ternyata berbeda SD. Kegiatan seperti inilah yang seharusnya dilaksanakan untuk masa-masa yang akan datang, karena dengan kegiatan ini anak-anak bisa mengeluarkan kemampuan mereka dalam berekspresi, terutama eskpresi mereka terhadap lingkungan hidup. Sehingga pengenalan dini anak-anak terhadap lingkungan hidup bisa diptimalkan, ungkap Bu Susi guru SD Bangunrejo I yang dibenarkan oleh Bu Dewi guru dari SD Ungaran I. Semetara itu ketua panitia M. Panji Kusumah, SIB. dari Hijau GPL berpendapat bahwa hari Bumi ini bisa merupakan “lahan” dimana kita bisa saling mengingatkan akan bahaya-bahaya kerusakan Bumi yang terjadi dengan cepat. Anak-anak menjadi target utama karena merekalah yang nantinya menghuni Bumi kita ini, anak-anak inilah yang akan merasakan secara langsung ketika bumi mengalami kerusakan. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan bumi ini yaitu dengan pola gaya hidup yang hijau atau dengan berpartisipasi dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan, tegas Panji Kusumah.

Kegiatan yang diikuti oleh anak-anak ini juga diikuti oleh para orang tua murid yang sengaja hadir untuk mengantar anak-anaknya yang berpartisipasi dalam acara ini, pada kesempatan itu di gunakan oleh panitia kegiatan untuk berkampanye atau mengajak para orang tua murid untuk ikut berpartisipasi dalam upaya-upaya penyelamatan bumi. Para orang tua menyambut dengan baik cara atau upaya-upaya yang dilakukan panitia untuk mengingatkan dan mengajak orang tua murid dan anak-anak sekolah dasar untuk pelestarian lingkungan hidup

Kegiatan yang dilakukan oleh Hijau GPL, Kapalasastra UGM dan Mhs Sastra Jepang ini akan di tutup pada hari Selasa (30 April 2002) dengan acara Musik Hemat Energi. Acara ini dilaksanakan di panggung terbuka FIB UGM mulai pukul 19.00 wib. Dalam acara ini akan dikenalkan bagaimana tindakan-tindakan efektif dan sederhana untuk ikut berpertisipasi dalam upaya pelestarian lingkungan hidup kepada masyarakat umum yang hadir dalam acara tersebut. Pentas musk ini akan dimeriahkaan oleh UGD, Sandalaras, Sastro Moeni, Pine apple, dll. Acara hiburan ini dmaksudkan untuk menghibur dan juga mengingatkan kembali manfaat dan fungsi lingkungan hidup bagi kehidupan manusia.

1 komentar:

ARIS TUNDUNG HIMAWAN mengatakan...

KAPALASASTRA DIGUSUR DAB......